15 Mei 2013

Masih seperti yang dulu..



Pendulum waktu itu lamat-lamat menemui ujungnya, dan aku disini, hanya berharap cemas tentang dirimu. Sama seperti yang lalu, aku hanya dapat melihat dan memandangmu dari kejauahan. Tak sanggup aku merekam jejak seluruh nafas hidup dan obsesi yang setiap detik menusuk jati diriku.



Masih seperti yang dulu, engkau dengan setia menemaniku dalam lamunan syahdu efos sejarah cinta yang kita berdua tak pernah tahu kapan akan berujung. Sebab, awalnya pun tak pernah dimulai. Aku mengisahkan miliyaran kecupan nanar dalam nubuat cerita tak ber-tuan. Maha kisah itulah yang membuat kita berdua bergairah dalam pelarian kesunyian selama ini.

Suatu waktu, engkau bertutur. Mengungkap gelisah yang tak kau pahami. Aku pun, meyakinkanmu bahwa gelisah itu adalah bagian dari pilihan ideologi-hidup. Kau tau, apa itu ideologi-hidup.? Engkau hanya menjawabnya dengan satu kecupan kata, “perlawanan”.

0 komentar :

Posting Komentar