Perasaan itu menjadi semakin menelusuk dalam hati, mencari makna yang kian tak terbantahkan. Anasir-anasir kehidupan, memulai menuai seluruh dialektika perasaan yang semakin hari, semakin meneguk kerinduan yang kian membahana dalam jiwa yang larut dan bertahta di atas arsy kemewaktuan. Berjalan, melangkahkan kaki, mengayungkan tangan perasaan, berharap sampai pada titik temu engkau yang ku-rindukan. Rindu itu membelah jiwa yang mencari inti kehidupan yang terlewatkan.
Akhirnya, segala usaha dan upaya merengkuh kebahagian tak lepas dari identitas perasaan yang menggelora.
Maumbi, 1 Januari 2013, 19:54
0 komentar :
Posting Komentar